Morita memperoleh gelar dokter dari Universitas Gadjah Mada dan PhD di bidang penyakit infeksi dan tuberkulosis dari University of Groningen, Belanda dengan meneliti diagnosis dan terapi tuberkulosis secara inhalasi. Ketertarikannya pada dunia penelitian mengantarkannya pada beberapa penghargaan, seperti Long-Term Research Fellowship Award dari European Respiratory Society, Rising Star Award dari 7th International Workshop on Lung Health, Prague, Publikasi terbaik bidang kesehatan dari Universitas Gadjah Mada, dan Faculty for the Future Award dari Schlumberger Foundation. Di luar kegiatan sebagai dosen, Morita juga berkontribusi sebagai national delegate di European Respiratory Society, young investigator group dalam UNITE4TB, dan anggota beberapa organisasi profesi internasional seperti American Thoracic Society dan International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD). Ia turut menyusun Clinical standards on drug susceptible pulmonary TB treatment yang dikeluarkan oleh IUATLD, bersama dengan 45 orang ahli di bidang tuberkulosis. Morita mengorganisasi kegiatan untuk menyampaikan suara orang dan keluarga yang terkena dampak penyakit tuberkulosis dengan mengumpulkan cerita dan foto mengenai manajemen tuberkulosis, mengadakan pameran online dari foto dan cerita terpilih, dan saat ini ia menulis buku bersama dengan orang yang terdampak tuberkulosis. Ia juga berpartisipasi dalam program “Ask the Experts” yang didirikan oleh Schlumberger Excellence in Education Development untuk menyebarluaskan pengetahuan bagi orang awam.