Laporan Pembangunan Berkelanjutan Global atau Global Sustainable Development Report (GSDR) tahun 2019 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengangkat agenda “Ilmu Pengetahuan untuk Mencapai Pembangunan Berkelanjutan”. Agenda ini memperkuat sains-kebijakan sebagai instrumen berbasis bukti untuk mendukung pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 di seluruh dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
GSDR 2019 tidak hanya suatu produk, tetapi juga proses untuk membangun kolaborasi di antara para pelaku di bidang sains, pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil di semua wilayah di dunia guna mengidentifikasi dan mewujudkan jalur konkret menuju transformasi yang didukung oleh bukti.
Laporan ini menegaskan, respon yang lebih ambisius, transformatif, dan lebih terintegrasi sangat dibutuhkan agar pembangunan yang dijalankan berhasil sekaligus tak meninggalkan siapapun di belakang.
Laporan berbasis bukti dan berorientasi aksi ini, lebih jauh menyoroti peran penting ilmu untuk mengatasi kelaparan, perubahan iklim, mengurangi ketimpangan, dan mempercepat kemajuan di seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Serta, mencoba membantu menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan kebijakan dengan menyintesiskan analisis dan mengidentifikasi jalur yang tepat menuju transformasi.
“Laporan ini dengan tepat mengakui bahwa memperkuat antarmuka kebijakan-sains dan memajukan basis pengetahuan sebagai dasar tindakan memerlukan dukungan dan sumber daya yang lebih besar untuk lembaga ilmiah,” ujar Liu Zhenmin, Pejabat pada Sekretariat Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, dalam sambutannya.
Disebutkan dalam laporan setebal 250 halaman tersebut, kesejahteraan manusia tidak perlu bergantung pada eksploitasi sumber daya alam berlebihan. Pun, upaya mendorong kesejahteraan tidak perlu memperburuk ketitimpangan dan pengisapan. Pengetahuan ilmiah dapat berperan untuk menemukan pola baru bagi hadirnya ekonomi yang lebih adil.
Enam Titik Penting
Laporan juga mengingatkan bahwa ketidakseimbangan yang terjadi saat ini terjadi karena pembangunan berkelanjutan belum diprioritaskan. Banyak pihak lebih berorientasi kepada pembangunan jangka pendek. Akibatnya, upaya perubahan transformatif belum benar-benar diperhitungkan.
Ada enam titik masuk yang diidentifikasi dalam GSDR 2019 guna mencapai transformasi pada skala dan kecepatan yang diperlukan. Titik masuk yang dipilih adalah:
- Kesejahteraan dan kemampuan manusia
- Ekonomi yang berkelanjutan dan adil
- Sistem pangan dan pola nutrisi
- Dekarbonisasi energi dengan akses universal
- Pembangunan perkotaan dan peri-urban
- Lingkungan hidup global.
Laporan ini juga mengidentifikasi empat tuas, yang dapat digunakan secara koheren melalui setiap titik masuk guna menghasilkan transformasi yang diperlukan:
- Pemerintahan
- Ekonomi dan keuangan
- Aksi individu dan kolektif
Setiap tuas dapat berkontribusi secara individual ke perubahan sistemik. Namun, laporan ini berpendapat bahwa hanya melalui kombinasi di antara elemen-elemen yang ada maka dimungkinkan terjadinya transformasi yang diperlukan untuk menyeimbangkan dimensi pembangunan berkelanjutan dan mencapai Agenda 2030.
Pembuat keputusan perlu bertindak berdasarkan pengetahuan dan pemahaman terkini tentang sistem manusia-sosial-lingkungan yang terkait di semua tingkatan. Pengetahuan itu juga perlu tersedia lebih luas untuk semua negara dan aktor, memotivasi koalisi inovatif dan kemitraan untuk mencapai kesuksesan bersama.
Untuk lebih lengkapnya, Klik Laporan Ini: