Siaran Pers
Kuatkan Kapasitas Guru dan Siswa dalam Pengurangan Risiko Bencana, ALMI dan Waku Pro Jepang Gelar Ilmuwan Bertemu Siswa dan Guru di Purworejo
Jakarta, 26 Februari 2020–Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) bekerja sama dengan Waku Pro Research Centre Hijiyama University, Hiroshima, Jepang, akan mengadakan kegiatan Scientist Goes to School atau Ilmuwan Bertemu Siswa dan Guru di SMP Negeri 22 Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2020).
Dalam kegiatan yang mengambil tema “Optimalisasi Kapasitas Kepala Sekolah, Guru, dan Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana” tersebut, pakar ilmu kebencanan dari ALMI dan Waku Pro Research Centre, akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para kepala sekolah, guru, dan siswa di wilayah Purworejo, mengenai mitigasi bencana dan pengurangan risikonya.
Ilmuwan bidang pendidikan kebencanaan ALMI, yang juga pakar ilmu kebencanaan dari Universitas Hiroshima, Dr Tuswadi, Rabu (26/2)/2020), mengatakan, Kabupaten Purworejo merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, dan letusan Gunung Merapi. Dalam kondisi bencana, anak-anak sekolah menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan terkena dampak bencana.
“Namun, di sisi lain, kelompok tersebut memiliki potensi yang besar sebagai agent of information seputar usaha-usaha pengurangan risiko bencana, termasuk kepala sekolah dan gurunya,” ujar Tuswadi.
Oleh karena itu, lanjut dia, sekolah-sekolah wajib membangun dirinya menjadi lembaga pendidikan yang aman bencana melalui pendidikan kebencanaan secara berkesinambungan. Kepala Sekolah dan guru sebagai garda terdepan implementasi sekolah aman bencana, wajib ditingkatkan kapasitasnya.
Terkait kebutuhan peningkatan kapasitas kebencanaan tersebut, ALMI dan Waku Pro Research Centre menyelenggarakan kegiatan Scientist Goes to School dalam bentuk seminar kebencananaan di SMP Negeri 22 Purworejo. Selain Dr Tuswadi, akan hadir pula sebagai narasumber dalam acara ini, pakar kebencanaan dari Waku Pro Research Centre, Dr Fujikawa Yoshinori; serta ahli penanganan medis dari Rumah Sakit Islam Banjarnegara, dr Agus Ujianto. Sementara, untuk para peserta seminar yang dijadwalkan berlangsung pukul 07.00-11.00 WIB tersebut, akan hadir para kepala sekolah, guru, dan siswa dari sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, sekolah menengah pertama, dan madrasah tsnawiyah, di wilayah Purworejo.
Tindak lanjut dari kegiatan tersebut diharapkan nantinya akan ada transfer of effective knowledge seputar pengurangan resiko bencana yang berjalan di bilik-bilik sekolah. “Hal ini akan menjadi langkah penting demi terwujudnya masyarakat yang tanggap bencana sehingga mampu mengurangi risiko bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” ungkap Tuswadi.
Kegiatan Scientist Goes to School sendiri merupakan salah satu program ALMI, yang dilaksanakan sejak tahun 2016, dengan tujuan menginspirasi siswa dan guru yang hadir untuk terus menumbuhkan budaya dan perangai ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Perangai ilmiah atau scientific temper adalah proses berpikir yang menggunakan metode ilmiah, termasuk mempertanyakan, mengamati realitas fisik, menguji, membuat hipotesis, menganalisis, dan berkomunikasi. Perangai ini menggambarkan suatu sikap yang melibatkan penerapan logika dan sains. Diskusi, argumen, dan analisis adalah bagian penting dari perangai ilmiah, yang pada akhirnya diharapkan akan memperkuat elemen keadilan, kesetaraan, dan demokrasi.
Contact person:
- Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Purworejo, Agus Wiwoho Suryo (081392528727).
- Dr Tuswadi, ilmuwan ALMI (082227961903).
————
Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) merupakan organisasi bagi ilmuwan muda Indonesia yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). ALMI berdiri secara resmi setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden RI No.9/2016 tentang Revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AIPI, pada tanggal 29 Februari 2016.
