Suharyo Sumowidagdo ("Haryo") menyelesaikan pendidikan sarjana (1999) dan magister (2001) di Departemen Fisika Universitas Indonesia dengan fokus penelitian pada fisika nuklir dan hadronik fenomenologis. Tahun 2001 mendapatkan beasiswa teaching assistanship di Department of Physics, Florida State University (FSU), Tallahassee, Florida, Amerika Serikat.

Sebuah publikasi di Kompas tertanggal 30 April 1994 dengan judul Seorang Fisikawan Indonesia Terlibat Buktikan ``Quark Top'' menjadi pemicu minat untuk menekuni fisika partikel eksperimen. Menjadi anggota kolaborasi D0 di Fermi National Accelerator Laboratory (Fermilab) di Batavia, Illinois pada periode 2003 - 2008 dan menyelesaikan disertasi tentang pengukuran produksi top quark ke tau lepton. Selama menjadi anggota D0 Haryo bertanggung jawab kepada sistem kendali detektor dan kalorimeter.

Tahun 2009 Haryo bergabung dengan Kolaborasi CMS di CERN sebagai postdoc di University of California, Riverside dan pindah ke Geneva, Switzerland. Di CMS Haryo bertanggung jawab pada operasional detektor muon dan menekuni analisis top quark. Tanggal 4 Juli 2012, Kolaborasi CMS mengumumkan konfirmasi keberadaan boson Higgs yang telah dicari selama 48 semenjak diprediksi secara teoretik. Tahun 2013 Haryo menyelesaikan postsdoc di CMS dan kembali ke Indonesia untuk bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan memulai grup fisika nuklir dan partikel eksperimen pertama di Indonesia sebagai bagian dari Kolaborasi ALICE.

• Nizar Septian, Suharyo Sumowidagdo, Reinard Primulando, Terry Mart, Performance of top kinematic fit algorithm on t-tbar-Higgs events. In AIP Conference Proceedings 2234 (2020), 040024.
• ALICE Collaboration, Enhanced production of multi-strange hadrons in high-multiplicity proton-proton collisions, Nature Physics 13 (2017), 535 - 539.*
• CMS Collaboration, Measurement of the t-tbar production cross section in the tau+jets channel in proton-antiproton collisions at center-of-momentum energy of 7 TeV, European Physical Journal C73 (2013), 2386.*
• CMS Collaboration, Observation of a new boson of mass 125 GeV with the CMS experiment at the LHC, Physics Letters B717 (2012) 30 - 61. Konfirmasi eksperimen keberadaan boson Higgs, telah disitasi lebih dari 10.000 kali. Menjadi dasar pemberian Nobel Fisika 2013 kepada Francois Englert dan Peter Higgs.*
• CMS Collaboration, Measurement of the top quark mass in the lepton + jets channel, CMS-PAS-TOP-10-009 (2011).*

• RISET-Pro Immersion Program (2016 s/d 2019)
• Penghargaan Habibie (Habibie Prize) untuk Bidang Ilmu Dasar (2020)
• Penghargaan Ahmad Bakrie untuk Ilmuwan Muda Berprestasi (2015)
• Anggota Kolaborasi ALICE (2014 - sekarang)
• Anggota Kolaborasi CMS (2009 - 2017)