Kinerja Riset Ilmu Sosial Indonesia masih Rendah
Jakarta, 09 Oktober 2019 — Kinerja riset ilmu sosial di Indonesia masih rendah, termasuk dibanding sejumlah negara dengan produk domestik bruto (PDB) lebih rendah
Jakarta, 09 Oktober 2019 — Kinerja riset ilmu sosial di Indonesia masih rendah, termasuk dibanding sejumlah negara dengan produk domestik bruto (PDB) lebih rendah
(Foto: www.nationalgeographic.com) Bersama Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Indonesia merupakan negara yang terletak dalam segitiga karang dunia (coral triangle), dengan tingkat keanekaragaman
Tidak banyak pakar perempuan untuk bidang panas bumi atau geothermal di Indonesia. Terlebih, pakar yang teguh membaktikan diri dan tak lelah mengampanyekan pentingnya pengembangan panas
Akademi Ilmuwan Muda Indonesia bekerja sama dengan INGSA Asia, IULI, Knowledge Sector Initiative (KSI), InSME, dan Global Development Network (GDN, pada 23-34 September 2019 lalu
In collaboration with ALMI (Indonesian Young Academy of Sciences), InSME (Indonesian Society of Microbial Ecology) and IULI (International University Liaison Indonesia), the International Network
Laporan Pembangunan Berkelanjutan Global atau Global Sustainable Development Report (GSDR) tahun 2019 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengangkat agenda “Ilmu Pengetahuan untuk Mencapai Pembangunan Berkelanjutan”. Agenda
Berlin, 13 September 2019–Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi keunggulan komparatif dalam ilmu pengetahuan, khususnya sains tentang keanekaragaman hayati. Oleh karena itu,
Akademi Ilmuwan Muda Indonesia turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Presiden RI ke-3, Bapak Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau wafat seitar pukul
Riset dan pengembangan ilmu pengetahuan adalah kunci daya saing bangsa. Pada titik tersebut, Indonesia masih harus berbenah, terutama untuk membangun sebuah ekosistem riset dan ilmu
Jakarta, 10 September 2019–Peringatan Hari Aksara Internasional yang jatuh tanggal 8 September 2019 lalu harus menjadi momentum bagi Indonesia menguatkan kembali komitmen dalam mengupayakan pengembangan